Transformers One – Sesudah melaunching beragam film live action dan spin-off, waralaba Transformers mulai kembali lagi ke akar narasi intinya dengan melaunching Transformers One, sebuah film yang menerangkan pertama kali perselisihan berkelanjutan tim Autobot dan Decepticon.

Review Film Transformers One

Skenario ceritanya

Berlainan dengan umumnya sekuel film Transformers yang menyiarkan perang di antara tim baik dan tim jahat, ini kali kita akan menyaksikan proses pertama kali perselisihan kekal beberapa Transformers dapat terjadi.

Semua sendiri bermula dari cerita seorang robot penambang namanya Orion Pax yang terobsesi ingin jadi suatu hal yang lebih. Dia sendiri diketahui bersahabat dekat sama robot penambang lain namanya D-16.

Bersama B-127 dan Elita, ke-2 teman dekatnya itu pada akhirnya putuskan pergi ke atas planet mereka. Di sanalah, ke-4 robot yang tidak dapat berbeda itu pada akhirnya mendapatkan kekuatan alih bentuk untuk pertamanya kali.

Ketika yang masih sama, Orion Pax dan beberapa rekannya ungkap sebuah kebenaran yang hendak mengubah takdir mereka untuk selama-lamanya.

Alur yang padat, ringkas, dan jelas

Artikel ini telah tayang di DUNIAKU dengan judul “Review Film Transformers One, Awal Pecahnya Konflik Abadi!”.

Klik untuk baca: https://duniaku.idntimes.com/film/internasional/agung-anggayuh-utomo-1/review-film-transformers-one.

Dari sisi penyuguhan jalur, kesan-kesan yang dirasa ialah filmnya berasa demikian padat, jelas dan singkat akan ingin dibawa mana arahnya.

Dimulai dari peristiwa Orion Pax yang diketahui selalu menyalahi ketentuan, tanpa diakui kita dibawa pada kebenaran yang dicari kontribusi sejumlah peristiwa yang dirasa terlampau kebenaran agar dapat terjadi waktu itu. Tipikal classic untuk film memiliki nuansa heroik seperti yang ini. Peningkatan perselisihannya berkesan struktural.

Kita mungkin merasa filmnya kelak toh akan usai di perang besar seperti pada trailer tetapi siapa kira selipan berbentuk kemelut-ketegangan kecil di antara Orion Pax dan D-16 di sepanjang narasi dan sejumlah peristiwa shocking truth membuat kita bisa nikmati proses peralihan jalinan ke-2 nya.

Development karakter yang terkesan cepat namun masih bisa diterima kelogisannya

Artikel ini telah tayang di DUNIAKU dengan judul “Review Film Transformers One, Awal Pecahnya Konflik Abadi!”.

Klik untuk baca: https://duniaku.idntimes.com/film/internasional/agung-anggayuh-utomo-1/review-film-transformers-one.

Masih berkenaan dengan jalur, langkah penyuguhan narasi Transformers One mempunyai imbas ke sisi development personalitasnya.

Misalnya seperti Elita yang awalannya membenci Orion Pax karena perlakuan heroiknya sebelumnya sempat membuat robot wanita itu harus alami nasib apes. Karakter ketusnya sendiri sebelumnya sempat bertahan sampai masuk ke dalam tengah narasi.

Tetapi dari tengah ke arah sisi akhir, karakter Elita segera berbeda tertarik. Respeknya sendiri mirip orang pengawal yang telah layani tuannya sekian tahun.

Peralihan karakter D-16 sendiri malah ialah contoh yang baik. Dia telah memperlihatkan karakter jeleknya dari peristiwa pengungkapan kebenaran dan sejumlah kemelut dengan teman dekatnya sendiri sampai di titik di mana mulai ambil nama Megatron sebagai jati diri anyarnya.

Ringkasan

Film Transformers One dapat disebut sukses menyuguhkan sebuah narasi bagian lain dari jalinan perseteruan kekal Optimus Prime dan Megatron yang rupanya sebelumnya pernah jadi teman dekat akrab.

Jalan ceritanya sendiri tidak demikian sulit. Semua dimulai demikian terang, tegas tanpa membutuhkan plot twist berlika-liku. Dinamika hubungan antara figurnya sendiri membuat tetap berasa hebat untuk dicicipi walau peralihan karakter sejumlah figur seperti berasa terlampau tiba-tiba.

Berdasar semua ulasan di atas, film ini mendapatkan nilai: 4/5!

Tersebut pembahasan filmTransformers One, awalnya perseteruan Optimus Prime dan Megatron.